little memory

Sam      :  Why do I and everyone I love pick people who treat us like we're nothing? Charlie  :  We accept the love we think we deserve. “we accept the love we think we deserve.”   “So, this is my life. And I want you to know that I am both happy and sad and I'm still trying to figure out how that could be.”  “And in that moment, I swear we were infinite.” “Things change. And friends leave. Life doesn't stop for anybody.”  “I would die for you. But I won't live for you.” “I am very interested and fascinated how everyone loves each other, but no one really likes each other.” “It's just that I don't want to be somebody's crush. If somebody likes me, I want them to like the real me, not what they think I am. And I don't want them to carry it around inside. I want them to show me, so I can feel it too.”  “She wasn't bitter. She was sad, though. But it was a hopeful kind of sad. The kind of sad that just takes time. ”

Horeee, UAS is over! Tinggal nungguin  UN aja lagi yang bakalan datang menyabut kami. Hari ini, yang gak pengen belajar pake baju olahraga ya ceritanya remedial olahraga. Selang beberapa jam kemudian, lha kok orang banyak yang pulang. Dan tergodalah kami untuk memijakan kaki kebebasan diluar sekolah. Haha (lebay) biarin :p Karna otak kami udah sumpek lalu terbesitlah femikiran ide untuk karaoke, emang sih kemaren kemaren udah punya planing buat karaoke tapi gagal mulu. Dan hari ini karna udah terlanjur bete banget, kami ikut-ikutab aja pulang dengan cara ilegal. Hihi... Semuanya pada lari, berhubung pengawas hari itu guru yang mendukung, lancarlah semuanya. kami menuju sebuah tempat karaoke, namun berhubung jam masih menunjukan pukul yang lumayan pagi ya belum buka laaah. Alhasil kami melarikan diri ke mall, kali aja karaoke di mall udah buka. Karna kami berseragam sekolah tentu aja gak boleh masuk, namun kami adalah anak anak yang pantang menyerah kami gak begitu aja

Haaay, lama banget gak ngepost, soalnya lagi sibuk-sibuknya buat Ujian Akhir Sekolah (UAS) Yang soalnya mayan susah. Ok, pagi ini saya mau nyempetin kejadian tanggal 14 Maret 2013 kemaren. Bakti sosial itu adalah kegiatan tahunan anak IPS katanya. Baksos kami mengunjungi sebuah panti jompo di Martapura, Panti Sosial Tresna Werdha "Budi Sejahtera". Disana sangat menguras air mata, pertama saya datang waaahh mata sudah terasa panas, kala melihat kakek-kakek dan nenek-nenek yang disana, entah mengapa saya gak sampai hati, kala itu saya teringat orang tua saya yang dirumah. Bayangkan jika kalian disana tanpa sanak sodara. Kami berkeliling dipanti tersebut, melihat satu-satu tempat mereka. Ngasih sembako, peralatan mandi dan tali asih, semoga berguna buat mereka. Yang paling sedih itu saat tanya-tanya sama mereka soal kehidupannya, dan berapa lama udah disana. Mereka nangis yang bikin kami juga ikut nangis (lagi). Pondok mereka memang dipisah2 mungkin p