Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Story Of October

Hay, selamat October bulan yang selalu saya tunggu-tunggu disetiap tahunnya. Mau tau kenapa ? Karena bulan Oktober menurut saya bulan yang sangat Istimewa diantara bulan-bulan lainnya. Entah kenapa, entah karna dibulan Oktober banyak hari-hari nasional yang bersejarah buat bumi, banyakteman-teman saya berulang tahun, dan saya juga. Banyak cerita di Oktober tahun 2012 ini, dari yang ngeselin, ngebahagiain, ngebetein berhari-hari, terus sediiiih banget. Tahun ini emang dominan sama sedihnya. 26 Oktober 2012 saya memasuki kedewasaan dalam hitungan yang disahkan oleh pemerintah Indonesia, karna diumur tersebut udah bisa bikin KTP, hari itu persis bertepatan sama Idul Adha. Hmmm, maybe im must happy bout it, but............ Yah, cerita saya mulai, sebenarnya saya sangat membenci flashback yang bikin memory ingatan saya dipaksa untuk mengingat kejadian yang bikin tisu keluar dari rumahnya.   Senin, 8 Oktober 2012. Hallo, pada tanggal ini benar-benar tanggal yang ngeselin ban

Dengan kata-kata saya dibuktikan galau ? :o

Yah, memang banyak yang menyangka saya galau dengan kalimat-kalimat saya ? Sebenarnya sih tidak, didalam sini hanya menuangkan sedikit kata-kata, beraroma yang mengandung kepahitan layaknya kopi. Nyatanya saya tidak terlalu menyukai nuansa kopi, saya lebih senang dengan nuansa coklat yang memberikan kehangatan. Namun dalam kenyataan hidup saya lebih menyukai nuansa aroma buah-buahan yang megandung unsur keceriaan dalam hidup. Dengan hidup saya, saya memang pernah merasakan yang namanya sedih. Tapi tenang saja tidak berkepanjangan kok. :) Paling hanya sesekali. Dan disini hanya kumpulan kata-kata, bukan kata-kata yang saya rasakan pada tanggal tersebut. Semua ini bisa saja cerita dari teman-teman saya, atau cerita yang sudah lama sekali, namun saya ingin menuangkan kembali, bukan dengan lengkungan bibir kebawah , namun saya menulisnya dengan lengkungan bibir keatas. Saya cukup bahagia dengan hidup saya. Dan dalam kebahagiaan saya juga pernah merasa sedih. Karna Hidup ber

Wasiat Patah Hati

Secangkir coklat panas menemani soreku saat ini. Lalu lalang orang di depanku pun tak sempat aku hiraukan. Aku berkutat pada kesendirian, dengan tatapan kosong dan perasaan menahan sedih. Sebelum senja berakhir, aku ingin berserah padanya. Senja yang biasanya tak pernah kupercaya, kini kugantungkan pasrahku padanya. Kali ini tak muluk-muluk inginku. Hapuskan perasaan tak tentu ini yang tertahan dalam senyum-senyum palsu. Siapakah gerangan yang mampu membuatku begini? Akupun tak tahu. Entah siapa yang kemudian harus peka? Apakah senja yang selalu harus mengakhiri dan fajar yang selalu mengawali? Kemudian dimana harapan berada? Di kicauan burung pipit di pagi hari ataukah di saat kelelawar mulai keluar rumah dan mencari makanan? Siapa yang harus mengerti? Lebih baik aku berpura-pura menjadi batu nisan dan tidak mengerti semuanya. Tenggelam oleh aksara maut? Ya mungkin itulah sepucuk garis hidup ini. Ku menatap sekitar….. Siapa

Puisi - Kepiluan

Jauh kurasa saat kita dekat... Dekat namun terasa jauh.. Sosokmu selalu menjelma dalam alunan mimpiku... Menyusup kedalam sisa puing-puing kesakitan ini... Malam yang dingin... Ku mencoba menikmati rasa dingin itu sendirian... Tak mengapa, aku bisa menikmati kepiluan ini sendiri... Tertidur dalam rasa pilu yang menyayat dalam...

Kabut

Saya juga tidak tau mengapa ini semua bisa terjadi, tentang semua perasaan yang tak bisa diskripsikan ini. Saya tak tau memulai cerita ini dari mana, saya jatuh, saya tak ingin bangun, saya ingin merasakan hangatnya tanah yang menempung saya. Saya ingin sekali anda disini menemani saya, tetaplah disini aku mohooon. Aku  mencoba menutup telinga. Bertingkah seperti buta. Bertingkah semuanya baik-baik saja. Kamu..... Ya kamu yang aku butuhkan sekarang.... Mulutku terkunci rapat, otakku mencoba menutup segala tentang kamu. Luka ini semakin menganga semakin hari saat semakin jauh, bukankah saat waktu belum bergulir selama ini, kamu bukan siapa-siapa, bukan sosok yang aku harapkan untuk berdiam diri dalam kepalaku selama ini, bukan luka yang seharusnya menancap dalam nadiku selama ini, sosokmu semakin menjadi-jadi menguasai diriku. Kamu... Sosok yang tak pernah aku ingat, namun saat ini kamu menjadi sosok nomor satu yang paling sukar untuk dilupakan kamu... Selalu hadir dal

Trouble ?

Gambar
                                    Senyuman dan tawa yang begitu lepas keluar dari bibir. Apakah sudah tergambarkan kebahagiaan ini ? Ini bukan soal Aku, Dia, Mereka, atau bahkan Kamu. Ini melainkan soal sesorang yang merasakan posisi terjebak dalam situasi ini. Tahukan kalian jika orang yang terlihat tertawa bahagia diluar kadang lebih memiliki tekanan batin. Tidak percaya ? Bukankah setiap manusia pasti memiliki masalah, memiliki kesalahan, memiliki penyesalan ? Jadi jangan asal beranggapan "Kamu tidak tau masalahku" Bisa saja dia hanya berdiam diri diluar namun dihati menyahut "Masalahku lebih berat dari kamu". Dia cukup tertawa dan tersenyum sambil mencoba memberikan sedikit nasihatnya. Bahwasannya manusia memiliki cerita hidup masing-masing yang hanya bisa dirasakannya oleh dirinya sendiri. Saya lebih beranggapan manusia yang cendrung lebih TERLIHAT ceria LEBIH mempunyai cerita sedih yang jauh lebih sedih dari orang yang dapat menunjukan kese