Imperfectly.

Entah pemikiran macam ini munculnya dai mana, mungkin karena cuaca yang cukup dingin ini sehingga reaksi yang ditimbulkan oleh selimut saya membuat pemikiran ini.

Mengeluh...
Kadang kita sendiri tidak sadar atas keluhan yang kita keluhkan ini hingga hukuman atas keluhan kita datang dari orang-orang disekitar kita sendiri.

"
Saat Tuhan mengirimkan kita seseorang yang begitu memperhatikan kita (lebih) skan kita sehingga membuat kita kesal atas sikapnya, kita mengeluh "dia lebay banget sih".

Lalu Tuhan mengirimkan kita seseorang yang cuek sehingga kita dibuatnya pusing apa yang harus kita lakukan, kita mengeluh "kapan sih dia punya waktu buat aku".

Lalu Tuhan mengirimkan kita seseorang yang selalu ada disisi kita sampai-sampai kita tidak memiliki ruang privacy kita sendiri, kita mengeluh "duh kan kita udah nonton semua film ini, masa nonton yang ini lagi ?, dulu aku suka banget sama makanan ini tapi keseringan kamu ajak kesini aku jadi eneg". 

Lalu Tuhan mengirimkan kita seseorang yang terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, dan kita mengeluh "padahal kan aku kangen kamu banget, eh kamu malah sama temen-temen kamu terus, waktu buat aku kapan ?"
Lalu Tuhan mengirimkan kita seseorang yang matang, dan kita mengeluh "kamu kaku banget sih, terus ngomongin bisnis, investasi lah apalah aku sih seneng, tapi aku ini kan bukan rekan kerja kamu, aku kan pacar kamu".

Lalu Tuhan mengirimkan kita seseorang yang humoris, dan kita mengeluh "waktu aku serius di becandain, gak lucu!".

Lalu Tuhan mengirimkan kita seseorang yang datar, kita megeluh "kamu kayak robot deh, kapan sih romantisnya ?".

Lalu keluhan apa lagi selanjutnya ???
Pada dasarnya sesuatu itu diciptakan berpasangan seperti puzzle untuk melengkapi satu sama lain, saat kamu melihat kekurangan pasanganmu cobalah untuk melengkapinya bukan malah mencari kepingan itu dari orang lain.
Seiring berjalannya waktu kita pasti akan menemukan keluhan tersebut dari pasangan kita, namun coba renungkan kembali apakah kamu sudah menemukan titik nyaman bersama dia ?
jika Ya cobalah bertahan kan pada dasarnya semuanya tidak ada yang sempurna namun kita sendiri dapat menyempurnakannya.
Namun jika kamu memilih Tidak, apakah sudah mencoba mempertahankan ?
jika memang belum ada tindakan sama sekali untuk memperbaiki jangan sekali-kali langsung mengambil keputusan sempit, cobalah dulu untuk memerbaiki dan mencari jalan.

Letakan pilihan MENGAKHIRI pada terakhir terakhir pilihan (sesuai namanya).

Note: Taman tetangga memang terlihat lebih hijau,
tapi tetap saja "Rumahku surgaku".
         

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magang di KPP Pratama Banjarmasin

21 Tahun.

Karaoke Bolokokok.