Yogyakarta 2019

"Kalau dari dulu mungkin kita sudah pergi kemana-mana"
"hahaha, iya"

1 Mei 2019

Antara direncanakan dan tidak, akhirnya kami pergi kekota Yogyakarta.
Kali ketiga saya kekota ini, namun perjalanan kali ini berbeda.
Perjalanan mandiri bersama sahabat saya.



Sebuah perayaan kepada diri sendiri karna telah melewati beberapa fase.
Perjalanan dimulai dari kota Malang, menggunakan kereta api kurang lebih delapan jam.
Senang, karna saya sendiri sangat jarang menggunakan kereta api karna di Kalimantan tempat saya tinggal tidak ada, jadi jarak tempuh yang lama tidak menjadi masalah.
Tidur, nyemil, tidur, nyemil, tidur, nonton youtube, tidur, nyemil, mendengar musik, tidur, memandangi jalan daaaan tiba.
















Sesampainya di stasiun Yogyakarta kami langsung melipir ke Jl, Malioboro untuk menemui teman kami yang tinggal di Yogyakarta.



Selama disana handphone adalah segalanya, jangan sampai mati karena, mulai dari kode booking segala hal sampai seluk beluk kota Yogyakarta juga ada disana, ya "maps" karna kali ini perjalanan yang tidak direncanakan begitu matang.

"kita harus ke Gudeg Mercon Bu Tinah"
"iih jaaa, tapi nukar sepatu dulu"
"duh ay, jaka tahu kada kupadahi ada halo nuku, padahal ikam kada tahu lo"
"umaaa ayyy"
"iih ja bukanya malam jua pang gudegnya tuh, kesana ja dulu kita kdd tujuan jua nih"
"yessss"

*belanja-belanja-belanja-lelah*

"ada nih angkringan enak kayaknya" *nunjukin handphone
"jarnya handak gudeeeng ?"
"habisnya kawa ay kesana lagi atau isuk"
"iih ja dah"
"liati maps jalannya"
Diperjalanan ternyata kami melewati tempat makan yang orangnya antri rame, dan sekejap kami memutuskan untuk menepi dan mencoba itu, dan ini penampakannya.


Lupa nama warungnya apa, tapi antrinya sangat panjang rasanya pedaaaaas dan menurut saya biasa saja sih mungkin selera-seleraan. Dan buyarlah semua ide-ide sebelumnya karna makan ini sudah kenyang, dan kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan esok hari.

2 Mei 2019


Keesokan harinya kami bertemu untuk pergi ke Candi Borobudur ditempuh sekitar satu jam dengan menggunakan kendaraan roda dua.
Yang sebelumnya kami mencicipi bubur gudeg.


"ayok siap-siap tapi kita ke indomaret dulu ya beli beberapa perlengkapan dan ngambil uang di atm, jadi cari indomeret yang ada atmnya"
"ok" kata saya.
"eh gak bisaaa"
"lho ? atmnya rusak kali, cari atm lain aja"
"yaudah"
*dapet atm lain*
"bisa ?"
"enggak, kenapa yaa"
*lupa notifikasinya apa*
hingga akhirnya dramaaaa dan kami pergi kegerai salah satu bank, dan ternyata atm dia sudah tidak luarsa dong. Dramaaaaa..... Dramanya selesai kami melanjutkan perjalanan yang kira-kira jam 11 an dari jadwalnya jam 8 pagi. 
Banyak hal yang tidak terduga ternyata, dan untung saja dapat terselesaikan, jadi kalau mau jalan-jalan alangkah baiknya dimulai dari sangat pagi hari ya.
Panas-tidak panas-mendung-hujan-panas kembali.
Dan sampai di candi Borobudur panas, dan sempat gerimis untung bawa payung dari Malang, hehe.






Pulang dari sana kami membeli dua lembar baju, satu sendal dan stupa/asbak yang berbentuk candi borobudur dengan harga miring hasil tawar-menawar.
Diperjalanan pulang kami rupanya bukan lewat jalan yang sebelumnya saat pergi kami lewati, kami lewat jalan perkampungan sawah-sawah dan jalannya tidak besar, yaaa maklum pembaca mapsnya tidak canggih haha, namun kami menemukan tempat bakso dan mie ayam yang murah dan juga enak rasanya, dan lupa namanya dan tidak sempat mengabadikannya.

Malam hari, kami pergi bersama teman-teman ke angkringan Kopi Josss Lik Man.
Yang sebelumnya drama lagi, saya tidak dapat tiket pulang untuk ke Kalimantan, bingung antara transit 6 jam atau naik kereta saja pulang lewat Surabaya.
Akhirnya saya memutuskan untuk pulang lewat Surabaya, karna kalau difikir-fikir perjalanannya sama saja lamanya, kalau dari Jogja sendirian menunggu, kalau lewat Surabaya bersama teman dan saya putuskan saya ingin berkawan dan naik kereta kembali.



3 Mei 2019

Pertemuan dihari berikutnya kami pergi ke Kraton Yogyakarta tempat yang paling saya sukai, berkali-kali ke Jogja tidak pernah bosan, karna seperti melihat  kerajaan jaman dahulu, ada historynya.















Kebetulan itu hari Jum'at, sehingga kami berpisah sesaat saya menunggu di mcd.
Dan setelahnya kami melanjutkan perjalanan ke Taman Sari dan Masjid KH Ahmad Dahlan


 Setelahnya kami mengisi perut ke mie ayam Bu Tumini, yang rasanya enaaak....
Lucky us tutupnya jam lima sore kami datang kesana jam setengah empat, setelah kami masuk dan duduk, pelanggan dibelakang kami tidak kebagian karna katanya habis, kalau beberapa detik saja kami terlambat mungkin sudah kehabisan.


Seabis dari mie ayam kami ke hartono mall untuk berbelanja dan rencanya ingin menemui adik saya, namun ternyata adik saya sibuk dengan urusan kampusnya.
Setelahnya kami pergi ke filosopi kopi, tempatnya nyaman dan baristanya lucu dari segi penampilan maupun tingkah laku.



Dan akhirnya tercapai sudah keinginannya yaitu Gudeg Mercon Bu Tinah, antrinya panjaaang, dan rasanya benar pedas, disana perut saya sudah tidak begitu nyaman karna habis minum kopi langsung makan pedas, akhirnya pulang dengan kondisi dengan perut tidak nyaman.


4 Mei 2019

Pagi hari kami sarapan di Gudeg Yu Djum.


 Siang harinya kami ke Plaza Ambarukmo, membeli bakpia dan kue mamahke.
Sore harinya kami pergi ke alun-alun untuk melewati pohon beringin kembar.






Hari itu rekan saya begitu menyebalkan seharian, iseng sehariaaan, cerewet.
hmmmmmm....

Malamnya kami makan malam di Raminten.







Sehabis itu kami ke Malioboro untuk membeli beberapa daster dan burger king untuk bekal dikerata besok hari.
Menutup malam terakhir kami mencoba bakmi karna banyak yang jual disetiap kami lewat akhirnya beli deh.


5 Mei 2019

Kereta kami menuju Jawa Timur jam 07.30 dan hari itu berat rasanya meningalkan Jogja, sangat kurang rasanya untuk menikmati Jogja banyak tempat-tempat yang belum kami datangi.
Namun karna tanggal 6 besok sudah Ramadhan kami memutuskan untuk pulang dengan kereta pagi.

Sampai berjumpa kembali Yogyakarta

Untuk sahabat saya yang menyebalkan we did it.
Berhasil satu point menjelajah titik kecil disuatu peta, entah kedepannya apakah kita dapat membuat garis dari beberapa titik-titik tersebut atau tidak, tidak masalah.
Dari beberapa waktu, drama sudah dapat dilalui kemarin.
Besok yang selalu berulang, semoga selalu sehat dan mata kita tetap dapat menangkap keindahan.
Terimakasih untuk sabar, menerima dan pemakluman untuk menyambut pagi-pagi berikutnya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magang di KPP Pratama Banjarmasin

21 Tahun.

Karaoke Bolokokok.