Ayo Mengenal Budaya Banjarmasin Kalimantan Selatan


Yang ingin saya jelaskan pada post kali ini adalah mengenai :
  1. Budaya Banjarmasin Kalimantan Selatan
  2. Makanan Khas Banjarmasin Kalimantan Selatan
  3. Ciri Khas Banjarmasin Kalimantan Selatan
Tanpa basa-basi yuk kita mulai biar gak bosen bacanya ^
  1. BUDAYA BANJARMASIN - KALIMANTAN SELATAN
  • MADIHIN

Madihin berasal dari kata madah, yang artinya nasihat atau pujian dalam bahasa Arab.
Madihin adalah sejenis kesenian bermusik yang menggunakan gendang dan pelantun yang berkata bijak, biasanya kata-kata dari pelantun madihin keluar secara sendirinya tanpa dibuat atau dihafal sebelumnya, jadi tidak semua orang bisa menjadi pelantun madihin.
Madihin bisa dimainkan sendiri ataupun berdua dengan bergantian. di daerah Banjarmasin sendiri pelantun madihin yang terkenal seperti Jon Tralala.
  • BAUSUNG
Bausung diambil dari kata usung artinya gendong. Sepasang mempelai sebelum disandingkan di pelaminan terlebih dahulu diusung oleh dua orang penari. Diiringi musik, dua orang penari sambil menggendong kedua mempelai menari mengikuti irama musik ditengah para undangan yang menyaksikan acara tersebut.
  • TANGLONG
Hasil gambar
Tanglong Salikuran atau Pawai Lampion Hias pada Malam dilaksanakan ada malam 21 Ramadan. Sehingga suasana kemeriahan Ramadan terus terjaga di malam hari, terutama bagi warga yang kerap beritikaf di malam-malam ganjil bulan Ramadan. Sebab di malam-malam itu pula Allah SWT menjanjikan akan menurunkan Lailatul Qadar, sebagai malam paling dinanti dan diimpikan umat muslim di segala semesta alam.
Lampion yang diarak, bukan lampion biasa. Sebab bentuk dan model lampionnya merupakan simbol kegiatan keislaman. Dari bentuk miniatur masjid, onta padang pasir, jamaah haji, rumah adat Banjar, beduk hingga bentuk replika burung.
Bahan lampion menggunakan kertas berwarna warni dan sejumlah kain yang ditopang rotan dan bilah bambu sebagai kerangka. Pembuatan tanglong biasanya dikerjakan bersama-sama dengan dana urunan (patungan) antarwarga.
  • PASAR TERAPUNG


Pasar terapung ini sudah ada lebih dari 400 tahun lalu dan merupakan sebuah bukti aktivitas jual-beli manusia yang hidup di atas air. Seperti halnya pasar-pasar yang ada di daratan, di pasar terapung ini juga dilakukan transaksi jual beli barang seperti sayur-mayur, buah-buahan, segala jenis ikan, dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya. Pembelian dari tangan pertama disebut dukuh, sedangkan tangan kedua yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan.

Salah satu keunikan dari Pasar Terapung adalah desak-desakan antara perahu besar dan perahu kecil yang mencari pembeli, serta penjual yang bersliweran kesana kemari di Sungai Barito.

      2. MAKANAN KHAS BANJARMASIN - KALIMANTAN SELATAN

Banjarmasin mempunyai banyak makanan khas diantaranya



  • SOTO BANJAR

Soto merupakan makanan yang banyak di jumpai di Indonesia, namun berbeda dengan soto Banjar, soto Banjar merupakan makanan yang kaya rempah seperti bawang merah, bawang putih, jintan, adas dan kayu manis.
Untuk menyantap soto banjar lebih nikmat jika ditambah dengan perasan jeruk nipis / limau kuit. 
Dan soto yang paling terkenal di Banjarmasin adalah Soto Banjar Bang Amat.

  • LONTONG BANJAR

Lontong Banjarmasin juga berbeda pada lontong daerah-daerah lain, lontong banjar berbentuk segitiga dan pipih, Satu porsi berisi dua buah lontong, dan diberi bumbu habang / merah. 
Lontong yang paling terkenal di Banjarmasin adalah LONTONG ORARI nama ORARI diambil dari Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia.

  • PATIN BAKAR
Ikan patin merupakan ikan khas dari Banjamasin yang lembut dan kenyal. Ikan patin dapat disantap dengan cara dibakar, dipepes dan dibuat gangan asam / sayur asam. Namun yang paling terkenal adalah patin bakar. Rumah Makan yang paling terkenal soal patin bakarnya adalah Sari Patin.

Hasil gambar



 3. CIRI KHAS BANJARMASIN - KALIMANTAN SELATAN





Banjarmasin dikenal dengan sungainya. Sehingga Banjarmasin dijuluki dengan Kota Seribu Sungai, karna terdapat banyak sungai di Banjarmasin diantaranya sungai Mareapura, sungai Riam Kanan, sungai Riam Kiwa, sungai Mangkoak, sungai Alalak, sungai Paring, sungai Apukan / Banyuhirang.



Kain Sasirangan juga menjadi ciri khas kota Banjarmasin, dulu kain sasirangan digunakan sebagai ikat kepala (laung), sebagai sabuk yang dipakai untuk laki-laki serta  selendang untuk perempuan. Dulu kain sasirangan dipakai untuk pengobatan dan upacara-upacara adat namun seiring berkembangnya zaman, kain sasirangan digunakan untuk fashion dengan motifnya yang unik banyak orang yang tertarik dengan Kain Sasirangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magang di KPP Pratama Banjarmasin

Sidang Woy Sidaaaaaaang.....

Nonton Bioskop Sendirian