Memulai Kembali

"Sebenarnya kita kesini kabur"
"iya kabur"
"terus kaburku sebentar lagi berakhir"
Mungkin tanggal 3.
Tanggal 6 deh.
Tidak-tidak tanggal 13.
Yah tiket keburu mahal kan yasudah dimundurin jadi tanggal 15.
Tanggal 17 tiket murah tapi urusan belum selesai.
Tanggal 21.

Packing sambil mendengarkan menggumamkan lagu...

"All my bags are packed, I'm ready to go
I'm standin' here outside your door
I hate to wake you up to say goodbye"



Hahaha rentetan tanggal diatas adalah kegagalan hati untuk kembali.
Hingga....
22-01-2019.
Saya duduk di Juanda Airport sendiri sambil memandang pesawat yang lalu lalang dan membuat playlist rindu dispotify.
Mata saya melihat sekeliling mencoba menjauh dari keramaian. 
Sial semakin saya mengeksplore lagu kerinduan, semakin ingin buncah air mata ini dibuatnya.
Teringat dahulu pertama kali datang masih bingung berbekalkan ketidakpercayaan terhadap siapapun, merasa bahwa semua orang sukar untuk diberi kepercayaan.
Namun ternyata sendiri benar-benar memberi pelajaran, hidup dengan orang yang awalnya tidak dikenal, saling mengerti satu sama lain, menaruh kepercayaan dan saya menjadi percaya bahwa semua orang pada dasarnya baik namun tergantung kepada siapa akan menunjukan kebaikan tersebut.

ok balik lagi cerita saat di Juanda.
Saya duduk sendiri menunggu lama karena travel yang membawa saya dari Malang ke Juanda terlalu cepat menjemput, banyak mimpi-mimpi sekaligus ketakutan menjadi beban dalam kepala.
Tidak sabar untuk bertemu Keluarga dan teman-teman.
Sedih meninggalkan sahabat-sahabat kesayangan.
Memikirkan pekerjaan apa yang akan menyambut saya.
Memikirkan bagaimana tentang masa lalu saya.
Merancang kegiatan yang akan saya lakukan.
Namun semuanya masih dikepala masih belum bergerak.

Lapar menyerang perut saya dan saya bangkit untuk berjalan mencari kedai roti terdekat dan saya duduk di kedai roti tersebut dan kembali hanyut dalam seribu fikiran yang menyergap. Saya buka buku yang saya bawa untuk menghilangkan kegelisahan yang melanda, saya baca dan benar saya tidak dapat mencerna dari huruf-huruf itu, saya tutup kembali dan menaruhnya diatas meja.
"slurf" saya hirup air panas yang menemani duduk saya.
Saya terima dan nikmati kegelisahan yang memenuhi benak.
Rasa yang tidak bisa digambarkan namun ketika menulis ini saya masih ingat bagaimana rasanya, yaitu "janggal".
Saya pulang seharusnya saya senang karena akan memulai kembali rutinitas yang dulu saya lakukan, memulai kembali dan membiasakan dengan cuaca panas dan pengap, memulai kembali bercengkrama dengan teman-teman yang dahulu sering menemani, tapi saya tidak mau memulai kembali masa lalu, saya ingin kembali ketempat saya dengan mimpi-mimpi baru cerita baru boleh dengan orang yang sama boleh jadi dengan menambah orang-orang baru dihidup saya.

Bosan lagi, bangkit lagi saya dari kedai roti tersebut dan duduk kembali sengaja saya pilih bangku yang menghadap jendela untuk melihat lalu lalang pesawat sambil merengut.
Saya cek hp saya mendapat pesan
" aku tadi balikin tisu kekamar kamu
  aku sedih
  kamarnya masih bau kamu, jadi kayak ada kamu didalamnya
  tapi kosong :( "
Sedih dong...
Banyak yang bertanya buat apa sih sedih kan nanti juga bakalan ketemu lagi sama teman-temannya ?
Bukan masalah itu, iya kita memang akan berkumpul bersama kembali dikota kecil kita ini namun mungkin tidak akan diprioritaskan lagi, sebab waktu dan kebiasaan akan berubah.
terlalu berlebihan.....
bukan begitu.
Yah namanya juga waktu dan kesempatan tidak ada yang bisa mengulanginya bukan ?
Disana kita menjadi sangat spesial karna disana kita satu sama lain menjadi rumah.
Ketika ada masalah dan kabar bahagia ?
Pasti orang-orang terdekat yaitu kalian yang akan mengetahuinya terlebih dulu bahkan dari keluarga sendiri apa lagi jika sakit melanda, pastinya akan menjadi rahasia kita dan sangat kita usahakan untuk menutupinya dari keluarga yang jauh karna takut untuk memberikan kabar yang tidak menyenangkan hati dan membuah khawatir.

Waktu semakin berlalu.... Sudah February ketika saya mengetik ini.
Benar, banyak yang berubah dan sebagian sama dalam rutinitas saya, sekarang saya sangat sibuk, bahkan sengaja mencari kesibukan.
Saya tidak lagi tenggelam dalam kenangan-kenangan, rindu.... rindu masih ada, bahkan selalu ada namun saya sudah terbiasa dengan cerita itu.
Sekarang semuanya menjadi rentetan cerita bahagia yang jika saya ceritakan pasti penuh semangat dan senyuman. Semuanya sudah menjadi cerita yang tidak bisa dirajut kembali dengan sahabat-sahabat saya di tempat dan kesempatan itu. Tidak ada yang bisa diulang.
Namun saya sendiri disini sedang menulis cerita hidup saya bersama orang-orang yang selalu mengisi hari-hari saya, terimakasih kalian yang ada menemani perjuangan dan kesibukan saya, saya harap kalian disini akan menjadi cerita yang jika saya menceritakanya selalu dengan senyum bahagia dengan simpul ketulusan, terimakasih untuk selalu memberikan ilmu dan pelajaran dalam hidup.
Jalani hari ini, detik ini penuh perasaan, lakukan yang terbaik untuk menjadi cerita indah dimasa depan.
Tidak ada lagi yang namanya kabur.
2019 akan menjadi tahun yang benar-benar baru untuk pribadi saya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magang di KPP Pratama Banjarmasin

21 Tahun.

Karaoke Bolokokok.