Ayah I Miss You.

Pernah kangen ?
Kangen sama orang yang orangnya udah gak ada lagi disini.
Ya saya kangen Ayah.
Setiap kali ngelaluin jalan yang pernah saya jalanin sama ayah perasaan kayaknya teriris-iris.
Ini saya sudah hampir lulus SMA.
Sudah 2tahun setengah kepulangan ayah kerumah Tuhan.
Yang saya rasa adalah kerinduan yang amat dalam.
Kala saya melihat anak-anak yang lain sedang bersama dengan kedua orang tua mereka, Ayah dan Ibu sedang bercanda, saya tersenyum sendiri, mengingat peristiwa yang pernah saya lalui.
Kala saya bercanda dengan Ayah, dipeluknya denga perasaan aman terjaga.
Mendengar nasihatnya yang mendamaikan hati.
Saya merindukan moment saat dimana ada seorang malaikat penjaga disisi saya.
Kini semuanya berubah, kadang saya merasa sepi sendirian, untunglah saya mempunyai sosok Ibu yang sangat sempurna, yang pengertian dan penyayang untuk saya.
Namun terkadang saya masih merindukan belaian seorang malaikat penjaga diri saya.
Kini saat saya merasa sepi saya hanya mampu berharap didalam mimpi agar dapat bertemu dengan ayah, ya hanya didalam mimpi saya bertemu dengan ayah.
Tak seperti kalian yang setiap hari dapat bertemu denganya, mencium tangannya, mendapat pelukannya, mendengarkan nasihatnya.
Beruntunglah kalian yang mempunyai kedua orang tua yang lengkap.
Sayangilah kedua orang tua kalian, buatlah bangga mereka.

Kadang rasa rindu saya tak dapat terbendung saat berhadapan dengan laki-laki yang berperawakan sama dengan ayah saya.
Seandainya ayah masih disini, saya tak ingin membuang waktu saya untuk berjauhan dengannya.
Saya ingin selalu ada waktu untuk ayah.
Saya sering teringat oleh sejuta nasihat yang beliau berikan, ciuman pipi rasa sayang yang beliau berikan kala ingin berpergian.
Disuapi tiap pagi kala saya tak ingin sarapan, dikejar sambil lari-larian hanya untuk menyuapi saya.
Dipanggil hanya untuk menggantikan chanel televisi yang beliau tonton, padahal sudah ada remot tv.
Membanggakan saya dengan teman-teman beliau.

Kadang saya mendengar cerita-cerita dari teman-teman ayah, sodara ayah, bahkan ibu saya saat menceritakan sosok ayah rasanya ingin menangis dihadapan mereka namun saya harus kuat-kuat-kuat tidak boleh terlihat lemah.
Yang dapat saya lakukan sekarang adalah membahagiakan Ibu saya dan mendoakan ayah saya selalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magang di KPP Pratama Banjarmasin

21 Tahun.

Karaoke Bolokokok.